Mr X seorang karyawan swasta yang sudah mapan, setelah 15 tahun berkarir
sudah mempunyai segalanya, rumah, mobil dan tabungan. Hanya satu yang
belum dia punya, yaitu asuransi jiwa, karena menganggapnya tidak terlalu
perlu, padahal gaji bulanannya merupakan sumber penghasilan satu
satunya.
Mujur tak dapat di raih, malang tak dapat ditolak.
Suatu saat dia terserang penyakit. Awalnya disangka penyakit biasa,
tetapi ketika pengaruhnya semakin parah, akhirnya dia harus cek medik
lengkap. Hasilnya, ternyata dia mengidap sejenis kanker ganas &
harus segera di operasi, dan perkiraan biayanya skt 200 juta. Dgn
tabungan hanya skt 100 jt, mau tdk mau dia harus meminjam ke sana kemari
atau terpaksa harus menjual aset yang dia punya.
Situasi ini
tentu sangat memberatkan Mr. X. Jika operasinya sukses, Mr X tetap
kehilangan uang dan aset yang dia punya. Kalau misalnya terjadi lbh
parah,misal operasinya gagal dan dia meninggal, selain kehilangan uang
tabungan dan aset, sumber mata pencaharian keluarganya pun terhenti.
Pastilah anak dan istrinya yang menjadi korban. Kesenangan dan
kebahagiaan keluarga yang dulunya dia anggap mapan, sirna dalam sesaat.
Melihat
kasus ini , dapat dikatakan bahwa tabungan dan aset akan hilang dalam
sekejap bila Anda sakit sehingga jerih payah dan harapan terhadap
tabungan Anda yang terkumpul mendadak sirna. Kalau kita meninggal,
keadaan pun akan bertambah parah.
Perlukah Asuransi??............
We can make decision, for our Family..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar