Kamis, 21 Juni 2012

5 Fungsi Asuransi Penyakit Kritis

Asuransi penyakit kritis (Critical Illness) memiliki 5 fungsi:
1. Membiayai pengobatan penyakit kritis.
2. Membiayai perawatan setelah pengobatan penyakit kritis
3. Mengganti penghasilan yang hilang selama atau karena tidak bisa bekerja
4. Mencegah dari jeratan utang.
5. Memelihara kepercayaan diri.
Uang pertanggungan penyakit kritis mungkin memenuhi empat fungsi pertama, mungkin pula beberapa fungsi saja, atau mungkin saja satu fungsi pun tidak tercukupi. Oleh karena itu, UP proteksi penyakit kritis harus besar, lebih besar dari biaya untuk berobat, dan masih ada sisanya untuk biaya perawatan lanjutan, mengganti penghasilan, dan membayar utang (jika sebelumnya terpaksa berutang). Semua itu bermanfaat membawa seseorang pada fungsi kelima: terjaganya kepercayaan diri karena terhindar dari perasaan membebani orang lain.
Berapa UP penyakit kritis yang ideal? Tidak bisa ditentukan karena tergantung jenis penyakit yang mungkin menimpa dan biayanya. Barangkali UP 1 miliar adalah angka yang standar. Tapi berapa pun itu, tidak cukup sekalipun, UP penyakit kritis tetap berguna untuk mengurangi beban hidup.
Penyakit kritis itu sebagian besar tidak datang tiba-tiba, tapi hasil dari akumulasi kebiasaan dan gaya hidup yg buruk. Apalagi zaman sekarang, macam-macam sebab orang jadi sakit. Stres pekerjaan, polusi udara, rokok, kebanyakan duduk dan kurang olahraga, aneka makanan mengandung bahan kimia, dll. Semua itu terkumpul sedikit demi sedikit, menumpuk terus, seringkali tanpa disadari.
Penyakit kritis adalah sejenis penyakit yang datangnya perlahan-lahan, pengobatannya memerlukan waktu lama, sembuhnya perlahan-lahan, dan harus disertai perubahan gaya hidup dengan disiplin yang ketat. Jika tidak dapat disembuhkan, maka bisa berakibat hilangnya kemandirian hidup. Dan jika sampai pada umurnya, maka proses ke arah sana pun umumnya perlahan-lahan.
Jadi, siapkan diri anda menghadapi kondisi terburuk dalam hidup



http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/05/22/5-fungsi-asuransi-penyakit-kritis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar