Share dari teman:
Sudah hampir 1 bln saya tidak punya supir. Kemana2 naik bis/taxi.
Selama
1 bln itu saya balik ke keadaan saya 6 thn yg lalu. Kemana2 naik turun
kendaraan umum, ketemu dgn bnyak org di jalan, liat tukang bersih
bersih, ikutan basah kuyup waktu hujan besar, kepanasan di halte,
ngantri rame rame masuk bis & kudu sabar nunggu bis berjam-jam di
halte, krn jalanan di jakarta luar biasaaaa macet.
Seperti rabu
kemarin, Jakarta diguyur hujan besar pada pusat kota yaitu Jl
Sudirman-Thamrin. Pada saat itu, barang paling dicari adalah : "Payung".
Karena
hujannya mendadak, maka anak anak yang menawarkan payung msh sedikit.
Akibatnya, para penumpang kendaraan umum yg turun dari bis, harus basah
kuyup yup yup atas sampai bawah.
Di dalam tas saya, ada BlackBerry & notebook Toshiba yg baru saya beli 2hari lalu.
'Duh, moga2 gak basah' doa saya.
Rasanya rela bayar mahal, buat siapapun yg bisa nawarin payung.
Saat
itu saya tiba2 ingat, begitu rupanya fungsi 'barang' yg selama 8 thn
saya beritau kpd teman2, family, tetangga, orang baru dikenal, bahkan ke
supir taxi Blue Bird yg sering saya tumpangi.
...... Asuransi,
Saat tidak dibutuhkan, ditolakin dimana mana.
Sama seperti payung.
Saat hari tidak hujan,
Saat hari tidak terik,
Dia dianggap beban.
Ah.. Berat berat in tas aja!
Namun, kalau asuransi.....
Pas lagi butuh & kita sudah sakit, pada saat itu pulalah, sinyal "Tidak layak punya" dikenakan pada kita.
When it already happened.. Asuransi mana yg mau menerima calon nasabah yg sudah sakit?
Jawaban'nya.. Gak akan ada.
Alamat bangkrut perusahaan asuransi tsb, karena bakal ada potensi klaim dalam waktu dekat.
Ini bukan jualan.com
But, really.. kalau kita ngak luar biasa kaya raya, sungguh langkah bijaksana bila memutuskan untuk membeli asuransi
Do it, Man! Sebelum terlambat.
Life is full of supraise.
We never know....
Just prepare, better than regret because we do nothing.
Contact saya untuk diskusi persiapan payung
perlindungan kita..
Regards, Sinta M. Pertiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar